BARITO SELATAN - Ruas Jalan Nasional Kalahien - Bontok, Kabupeten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang saat ini masih dikerjakan dan terlambat oleh pihak Pelaksana kegiatan (Kontraktor) disebabkan karena faktor alam, berupa hujan dengan intensitas tidak menentu.
Kondisi inilah membuat ruas jalan wilayah Bontok - Asam tersebut terlambat dalam pelaksanaannya dilapangan.
Gambar: Kondisi aggregat di desa lembeng siap dilaksanakan pengaspalan
"Faktor Cuaca yang sangat mempengaruhi keterlambatan pekerjaan dijalan Kalahien - Asam, selain faktor Angkutan yang melewatinya, " kata Achmad Heryadi, ST kepada media ini, Rabu (01/02).
Achmad Heryadi, ST Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga:
Kata Siapa JIS Tidak Sesuai Standar FIFA?
|
Menjelaskan, bahwa paket pekerjaan Kalahien - Bontok adalah paket pekerjaan Kontruksi, tergabung dalam Satu Kegiatan Proyek Paket Preservasi Jalan Kalahien - Bontok - Ampah, dana APBN Murni tahun 2022, dengan anggaran berjumlah 53 Milyar setelah ada Addendum pekerjaan.
"Dana tersebut bukan pada satu tempat atau pada satu ruas Kalahien - Bontok saja. Sementara luang lingkup pekerjaan ditempat lain sudah terselesaikan, termasuk ada di jalan Pahlawan adalah Orien Rehab Minor, sudah selesai hingga pengaspalan, di Salsabilah hingga di Bundaran Sanggo sudah tuntas, " beber PPK PJN Wilayah Kalteng III.
Dan sekarang ditegaskannya, menuntaskan untuk ruas jalan lokasi Kalahien - Bontok, pekerjaan Rehab Rekontruksi. Untuk pekerjaan Rehab Rekontruksi ini, ada dua Tipikal penangganan, ada dengan Konvensional Aggregat B dan A, ada juga dengan timbunan pilihan dan Matos (lapis pondasi agregat semen yang dicampur dengan bahan Matos).
Pada timbunan Agregat A dan B di ruas jalan Kalahien - Bontok sudah kita laksanakan, baik pada lokasi daerah rawan banjir di desa Lembeng, untuk Agregat sudah Top tinggal pengaspalan sepanjang kurang lebih 980 meter. Di jalan Asam sepanjang 2 km 400 meter, sepanjang 1, 4 km hanya dengan Agregat tinggal penutasan sudah dilaksanakan.
"Terkendala sekarang ditimbunan, kalau ditimbunan kan, kendala hujan kan. Jadi saat ini kami beberapa timbunan yang sudah kami laksanakan , yang Top sudah padat itu aman, " uraiannya.
Ditambahkan, ada kelanjutan pekerjaan hanya beberapa ratus meter, segmen awal Matos ada beberapa belum padat tapi sudah dilintasi oleh Angkutan, dan hal itu perlu diriter kembali.
"Karena faktor cuaca kurang mendukung, kami saat ini bikin jalan pungsional dulu. Nah saat cuaca mendukung akan lanjutkan lagi. Hanya itu kendala utamanya keterlambatan pekerjaan ini, faktor cuaca, " imbuhnya.
Selain itu, Achmad Heryadi selaku Penjabat Teknis yang bertanggung jawab terhadap proyek tersebut. Pada intinya pekerjaan utama timbunan pilihan belum bisa kami lanjutkan karena material basah dan jenuh air sehingga tidak mungkin dapat dipadatkan jika masih cuaca hujan, sehingga hanya dilakukan penanganan fungsional dulu agar lalu lintas masih bisa lewat
"Untuk saat ini tidak ada jalan itu tidak bisa dilalui, dan pihak kontraktor berkomitmen tetap menuntaskan pekerjaan saat ini, walaupun masa denda demi kepentingan masyarakat umum, " paparnya kembali.